Jumat, 30 Maret 2012

Pabrik Dunia Luncurkan Mobil Merek RI



Indonesia go public di dunia otomotif. Dan itu bukan karena mobil-mobil bikinan ahli kita laku di pasar internasional. Tapi lantaran sejumlah perusahaan otomotif ternama dunia membesut produk baru dengan nama-nama berbahasa Indonesia. Soal mobil mobil yang memakai nama bahasa Indonesia itu ramai diberitakan media masa, dua hari belakangan.


Yang paling baru adalah Porsche AG, sebuah perusahaan ternama di Jerman. Perusahaan itu memberi mobil merek terbarunya dengan nama Macan. "Macan memadukan karakteristik mobil sport dengan kelebihan semua SUV. Jadi ini adalah mobil Porsche sejati," kata Bernhard Maier, Executive Vice President Sales and Marketing, perusahaan itu. 
Bernhard menilai karakter binatang Macan yang sangar dan agresif bisa diterjemakan dalam mobil Sport Utility Vehicle (SUV) terbaru mereka. Itu terlihat dari gambar sktesa Porsche Macan yang disodorkan kepada publik.

"Nama Porsche baru ini harus disesuaikan dengan produk, dengan nama yang terdengar baik dalam setiap bahasa dan dialek, sehingga membangkitkan makna positif," katanya memberi alasan.

Mobil Porsche Macan itu akan hadir dengan lima pintu dengan tampilan yang dapat disebut 'baby SUV'. Garis tegas disekujur tubuhnya membuat mobil ini terlihat agresif. Headlamp macan dibuat meruncing yang menjadi ciri khas Porsche. Buritannya juga dibuat sangat aerodinamis.

Porsche Macan akan diproduksi di pabrik Leipzig di Jerman. Perusahaan akan membuat sekitar 50.000 unit Macan setiap tahun. Pabrik itu menargetkan Macan akan terjual 200 ribu unit hingga tahun 2018. Mobil ini akan menggunakan platform Audi Q5. Kemungkinan menggunakan dua jenis bahan bakar seperti Q5, yakni bensin dan diesel sebagai sumber tenaganya.

Sedangkan jantung pacunya disinyalir akan menggunakan jantung mekanis Porsche V6, berteknologi twin-turbo. Ada juga pilihan untuk mesin hybrid yang lebih baik dari milik Audi Q5 hybrid.

Sebetulnya merek Macan sudah pernah dilansir pabrik lokal. PT. Texmaco pernah melansir mobil dengan nama Texmaco Macan. Berjenis minibus dengan kapasitas mesin 1.800 cc. Tapi mobil ini tidak pernah diproduksi masal, padahal satu unit prototipe pernah dipamerkan di arena Pekan Raya Jakarta pada 2001.

Mobil lain yang juga mengadopsi nama Indonesia adalah Suzuki Ertiga. Nama Ertiga dinilai cocok untuk mewakili karakter mobil jenis Multi Porpose Vehicle (MPV). Er (huruf R) berarti Row (baris), tiga angka 3, kalau diartikan mobil dengan 3 baris tempat duduk.

Ini sesuai dengan tagline Suzuki yang menghadirkan mobil dengan 3 baris tempat duduk yang lapang. Mobil yang digadang-gandang menjadi pesaing terberat Avanza-Xenia yang akan resmi diluncurkan di tanah air pada pertengahan bulan depan.

Suzuki Ertiga ditawarkan dengan tiga pilihan varian, yakni tipe GA, GL, dan GX. Adapun untuk harga Ertiga GA Rp144 juta, Ertiga GL Rp156 juta, dan Ertiga GX Rp165 juta.

Tipe GX adalah versi paling lengkap. Sedangkan tipe GL untuk menengah, dan tipe GA untuk yang versi standar. Untuk kelengkapan keamanan, Ertiga sudah dilengkapi dengan Dual Airbag plus ABS (Tipe GX), Immobilizer (Tipe GX & GL), serta perlengkapan Tilt Steering.

Ertiga disokong dengan mesin bensin 1,4 liter dengan tenaga 94 hp pada putaran mesin 6.000rpm dan torsi 130 Nm pada 4.000 rpm. Konsumsi bahan bakar diklaim 1 liter menembus 16 km.
Nama lain yang juga mencorong di dunia otomotif adalah Madura. Madura diambil dari nama pulau yang terkenal dengan budaya karapan sapi, dan dianggap sangat cocok dengan mobil berlambang banteng ini. Nama pulau itu digunakan oleh produsen supercar asal Italia, Lamborghini. Mahasiswa Munich University, Slavche Tanevsky berkolaborasi dengan desainer Lamborghini dan Audi membuat Lamborghini Madura.

Konsep tersebut diciptakan atas kerjasama Tanevsky dengan desainer Lamborgini dan Audi untuk bahan baku proyek Lamborghini (Lamborghini's Raw Material Project). "Madura adalah proposal untuk proyek mobil hybrid Lamborghini pertama yang dijadwalkan untuk 2016," kata Tanevsky.

Meskipun sekilas menyerupai tampilan Lamborghini Reventon dan mobil konsep Estoque, secara keseluruhan desain Madura lebih ramping, lebih terfokus, dan lebih agresif. Bagian depan Lamborghini Madura, mengusung lampu ramping untuk mempertegas kesan lebar pada mobil, dihiasi dengan lubang udara besar serta kap mesinnya yang memiliki lekuk unik.

Bagian buritannya, posisi mesin hybrid yang berada di bagian depan, membuat Tanevsky dapat membuat garis-garis rumit yang membantu menjadikan tampilan Lamborghini Madura Concept memiliki tampilan yang sangat unik.

Mobil merek Indonesia
Sudah lebih dari 20 tahun atau sejak 1993, sejumlah perusahaan lokal mencoba memproduksi mobil sendiri untuk bersaing dengan merek negeri seberang. Tapi tidak ada satu pun dari mobil-mobil itu yang mulus hidupnya. Berikut nama-nama sejumlah mereka lokal itu.

Maleo
Ini nama mobil yang mestinya diciptakan IPTN untuk mewujudkan mobil nasional. Sudah ada 11 rancangan mobil digarap hingga 1997. Tapi proyek ini tidak berjalan dengan mulus.

Timor
Mobil lokal yang cukup sukses adalah Timor atau 'Teknologi Industri Mobil Rakyat' yang merupakan rebadged dari Korea Selatan, dengan merek Kia Sephia. Perusahaan yang mengeluarkan mobil ini adalah Timor Putra Nasional milik Tommy Soeharto. Saat krisi ekonomi, proyek Timor juga dihentikan.

Bimantara
Keluarga Cendana juga mengeluarkan mobil dengan nama Bimantara milik Bambang Trihatmojo yang menggandeng Hyundai. Krisi ekonomi juga ikut menghentikan proyek ini.

Kancil
Ada juga merek Kancil atau singkatan dari Kendaraan Niaga Cilik Irit dan Lincah yang diproduksi PT Karunia Abadi Niaga Citra Indah Lestari. Dengan mesin 250 CC, kendaran ini disiapkan untuk menggantikan Bajaj.

AG Tawon
Belakangan ada nama AG-Tawon yang diproduksi PT Super Gasindo di Rangkasbitung, Banten. Memiliki empat percepatan transmisi manual, dan dapat dipacu 100 km per jam dengan mesin 650 cc.

Komodo
Mobil ini merupakan kreasi PT Fin Komodo Indonesia yang berpusat di Cimahi Jawa Barat. Mobil offroad jenis Cruiser ini dirancang oleh salah satu desainer pesawat CN-250 Gatotkaca, Ibnu Susilo.

Gea
Gea merupakan mobil hasil riset PT INKA (Industri Kereta Api) dengan mesin Rusnas (Riset Unggulan Strategis Nasional). Mobil mungil ini dibekali mesin berkapastias 650 cc, dan dapat dipacu sampai dengan kecepatan 90 km/jam. Mobil ini sudah sampai tahap uji coba produksi.

Marlip
Marlip adalah mobil listrik yang cocok digunakan untuk mobil golf dan mobil keamanan. Mobil ini merupakan hasil pengembangan dari LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) dan dipasarkan PT Marlip Indo Mandiri. Marlip juga punya varian mobil empat penumpang dengan kecepatan mencapai 50 km/jam dengan jarak tempuh maksimal 120 km.

Wakaba
Mobil Wakaba (Wahana Karya Anak Bangsa) adalah buatan komunitas otomotif dan Disperindag Jawa Barat. Kendaraan ini dirancang untuk berbagai jenis, yakni mobil pengolah lahan, mobil angkut hasil pertanian, mobil pengolahan hasil pertanian, mobil angkutan umum pedesaan, mobil perkebunan serta mobil penjualan.

Esemka Digdaya
Esemka Digdaya adalah proyek mobil nasional yang dikerjakan oleh siswa SMK 1 Singosari Malang. Mobil double kabin ini menggunakan kerangka Isuzu Panther dengan suspensi dari Mitsubishi L300.

Sedangkan dapur pacunya, mobil ini mengadalkan mesin injeksi eks Timor berkapasitas 1.500 cc. Pembuatan mobil prototipe ini menghabiskan biaya sekitar Rp100-175 juta.

Seiring dengan penggunaan nama Indonesia oleh produk global untuk mobil mereka. Pemerintah Indonesia juga menuntut satu syarat dalam program Low Cost and Green Car (LCGC). Setiap mereka yang bersedia ikut dalam program ini wajib memakai bahasa nasional untuk mobil mereka.

Meski bukan teknis, tapi penggunaan nama bahasa Indonesia akan dijadikan syarat wajib dalam program LCGC. Tapi hal ini masih harus menunggu peraturannya keluar.

"Nama produk itu harus bercitra nusantara. Seperti Toyota dengan nama 'Kijang', juga 'Macan' Porsche," kata Dirjen Idustri Kementerian Perindustrian, Budi Darmadi.

Tak hanya nama Indonesia. Beberapa kriteria teknis untuk syaratan kerjasama ini juga harus dipenuhi. Antara lain konsumsi bahan bakar 22 kpl, dan penentuan harga jualnya di bawah Rp 90 juta.

Diharapkan, regulasi LCGC sudah dapat keluar bisa pada Oktober 2012. Karena banyak produk baru yang murah dan ramah lingkungan siap dipasarkan.

Sejumlah APM saat juga sedang memproses komponen-komponen yang bisa diproduksi di dalam negeri berkaitan dengan program LCGC. Termasuk pembicaraan dengan vendor-vendor berkaitan dengan aplikasi komponen lokal tersebut secara bertahap.

1 komentar:

  1. udah2 ain jgn nipu aja dong. bikin malu bangsa. smpai upil ipil langsung terus dikatan buatan anak bangsa..

    BalasHapus