Minggu, 01 April 2012

Cara Dapat Kemeja Kotak-kotak Ala Jokowi-Ahok



Meski dibeli mendadak, dua jam sebelum mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum Provinsi DKI Jakarta, kemeja lengan panjang motif kotak-kotak merah dan biru dinobatkan jadi pakaian kebesaran bakal calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo dan Basuki Tjahaya Purnama atau Ahok.

Menurut Jokowi, motif kotak-kotak punya arti filosofis: bahwa Jakarta itu sangat beragam dan punya permasalahan yang kompleks dan terkotak-kotak. Walikota Solo itu pun bertekad akan terus memakai baju itu hingga 11 Juli mendatang, saat pencoblosan. Meski ia hanya punya dua stel, yang bergantian dicuci dan dipakai. 

Kemeja yang dibeli di Pasar Tanah Abang itu jadi inspirasi para relawan pasangan tersebut. Mereka memproduksi pakaian itu secara massal dan menjualnya ke masyarakat luas. Untuk menambah dana kampanye, selain dari saweran.

Ima Mahdian Dimitri, koordinator tim relawan yang menangani pemesanan baju mengatakan, meski modal bukan dari Jokowi-Ahok, keuntungan akan disalurkan untuk pasangan tersebut. Apa Jokowi-Ahok tak lantas keberatan bajunya jadi pasaran? "Mereka tidak keberatan," kata dia kepadaVIVAnews.com, Sabtu 31 Maret 2012 malam.

Untuk kemeja ukuran X, M, dan L dijual seharga Rp100 ribu. Ukuran XL dilepas dengan banderol Rp110 ribu. Yang termahal ukuran XXXL yakni Rp125 ribu. Lebih murah dari harga beli di Tanah Abang, Rp400 ribu untuk tiga stel.
Ima menjelaskan, pemasaran kemeja ala Jokowi-Ahok akan menggunakan cara jemput bola. "Kami akan mendatangi konsumen, meniru pemasaran keripik Mak Icih. Kalau order bisa, minimal 10, nanti langsung diantar," kata dia.
Promosi juga menggunakan media sosial, melalui YM dan Twitter. Lapak khusus juga akan dibuka di kantor Ahok di Jalan Bendungan Hilir 4 Nomor 15, Jakarta.
Hingga kemarin, pesanan sudah mencapai ribuan. Tak hanya dari kader PDIP atau Gerindra --partai pengusung Jokowi-Ahok. "Banyak orang kantoran yang beli, bahkan dari seluruh Indonesia, Papua, Maluku," kata Ima.

Menurut dia, ini sangat luar biasa, sebab promosi hanya dilakukan lewat YM dan Twitter. "Saya sampai heran, ini kampanye calon gubernur DKI Jakarta atau RI 1," tambah Ima. 

0 komentar:

Posting Komentar